MUKADIMMAH

Hingga saat ini, dunia mengakui bahwa Indonesia adalah negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia, dengan histori evolusi pembentukan kepulauannya yang kompkeks, unik, dan menarik, yang telah memantik para penjelajah, ilmuwan untuk mempelajari kompleksitas dan kekayaannya selama berabad-abad lamanya. Bentangan kesatuan kepulauan Indonesia termasuk yang terpanjang sejagat, yang saat ini terdiri dari jejeran 17.500 gugusan pulau dan dihuni oleh penduduk lebih dari 260 juta jiwa. Sejak berabad-abad silam, nusantara kita dikenal atas keragaman budayanya, adab ketimurannya, baik itu khasanah budayanya, asal usulnya dan variasi intraspesifik penduduknya dan kekayaan alamnya. Saat ini pula, Indonesia didiami oleh 633 ragam etnis yang kemudian belakangan diketahui barasal dari keturunan Austronesia. Jumklah angka etnis tersebut yang diakui saat ini, namun berbagai referensi faktual melaporkan lebih dari 1.000 etnis termasuk mikro-etnis di pelosok kepulauan (gunung, lembah dan hutan terpencil).

Urgensi penyusunan Buku Besar Maritim Indonesia didasari oleh ciri unik, kekayaan, kompleksitas, letak geografi dan kebesaran Negara Kesatuan Republik Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Atas dasar itu, dibutuhkan sebuah buku yang mengkompilasi sub-sektor kemaritiman. Indonesia memiliki potensi pesisir sebesar Rp. 650 Triliun, Bioteknologi 480 T, Perikanan 380 T, Minyak bumi 252 T, Transportasi laut 240 T dan Wisata bahari sebesar 24 T. Tak hanya itu, BBMI disusun sebagai upaya penguatan budaya dan literasi maritim Indonesia, terkait cara pandang, cara hidup bahari, adaptasi, penggalian potensi dan pemanfatan sumberdayanya.

Tujuan utama penyusunan BBMI untuk menyediakan sumber referensi ilmiah atau acuan literasi bagi masyarakat Indonesia. BBMI diharapkan memberikan manfaat pada ranah pendidikan, penelitian, pelatihan dan dalam pengambilan kebijakan. Secara detil, buku ini dapat dijadikan acuan pada penyusunan kurikulum, bahan ajar, panduan, bahan pidato dan penyusunan rencana strategis.

Buku Besar Maritim Indonesia ditujukan untuk berbagai kalangan, umur dan profesi, seperti murid, mahasiswa, guru, dosen, peneliti, insinyur, pebisnis, negosiator, militer, penegak hukum hingga ibu rumah tangga. Mengingat buku ini disusun untuk berbagai kalangan dan tingkatan umur, maka gaya bahasa saintifik yang awalnya digunakan pada manuskrip buku ini dialihbahasakan dan ditata ulang menjadi bahasa ilmiah populer.

BBMI terdiri dari 5 seri buku yang dikontruksi dari 13 bagian besar (Chapters) diantaranya: Sejarah maritim Indonesia, Politik maritim, Sumberdaya hayati laut, Sumberdaya non-hayati, Perikanan berkelanjutan, Sumberdaya manusia, Sosial budaya, Oseanografi, Perubahan iklim, Industri maritim, Pencemaran laut, Bioteknologi dan Ekonomi maritim. Mengingat domain disiplin ilmu-ilmu di atas saling berkaitan dan sangat dekat epistomogramnya, maka pembahasan topik tertentu yang memungkinkan bersinggungan (overlap) dengan chapter lainnya telah diminimalisir.

PENULIS

Kadarusman
Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Ira Dillenia
Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan

Nia Naelul Hasanah
Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir, Padang

Zaki Mubarok
Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Rusmana
Biro Hukum dan Organisasi
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Hendra Yusran Siry
Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut,
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Ilham
Sekolah Tinggi Perikanan

I Made Andi Arsana
Universitas Gadjah Mada

Ahmad Almaududy Amri
Kementerian Luar Negeri

Widodo Setiyo Pranowo
Pusat Riset Kelautan

Tubagus Solihuddin
Pusat Riset Kelautan

Triyono
Pusat Riset Kelautan

Dini Purbani
Pusat Riset Kelautan

Wisnu Arya Gemilang
Loka Riset Kerentanan dan Sumberdaya Pesisir, Padang

Rikha Bramawanto
Pusat Riset Kelautan

Ifan Ridlo Suhelmi
Pusat Riset Kelautan

Dwiyoga Nugroho
Pusat Riset Kelautan

Christina Yuliaty
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Nendah Kurniasari
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Nurlaili
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Riesti Triyanti
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Rismutia Hayu Deswati
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Permana Ari Soejarwo
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Umi Muawanah
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Luh Dewi Komarini
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
Sjarief Widjaja
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Bambang Suprakto
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan

Rita Rachmawati
Pusat Riset Perikanan,
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan

Nur Azmi Ratna Setyawidati
Pusat Riset Kelautan

Sinar Pagi Sektiana
Sekolah Tinggi Perikanan

Ricardo F. Tapilatu
Universitas Papua

Hatim Albasri
Pusat Riset Perikanan

Erfind Nurdin
Balai Riset Perikanan Laut
Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan

Dedi Noviendri
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Muhammad Nursid
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Anastasia Rita Tisiana Dwi Kuswardani
Pusat Riset Kelautan

Herlina Ika Ratnawati
Pusat Riset Kelautan

Eva Mustikasari
Pusat Riset Kelautan

Novi Susetyo Adi
Pusat Riset Kelautan

Terry Louise Kepel
Pusat Riset Kelautan

Devi Dwiyanti Suryono
Pusat Riset Kelautan

Agustin Rustam
Pusat Riset Kelautan

Suryat Dedie Susena
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan

Rahmad Surya Hadi Saputra
Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Handy Chandra
Pusat Riset Kelautan

Sri Suryo Sukoraharjo
Pusat Riset Kelautan

Suharyanto
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan

Fajar B. Hirawan
Departemen Ekonomi

Centre for Strategic and International Studies (CSIS)

Columbanus Teto
Departemen Ekonomi
Centre for Strategic and International Studies (CSIS)

Norma MP Manoppo
Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan
BUKU 1

Sejarah dan Politik Maritim Indonesia


book

Buku ini terdiri dari 10 Bab yang dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu Sejarah maritim dan Politik Maritim Indonesia. Kesepuluh Bab tersebut mengupas detil tentang konsep sejarah Maritim, Fase-fase prasejarah Kemaritiman Nusantara, Kejayaan kerajaan-kerajaan maritim nusantara sebelum abad 19 yang terdiri atas masa kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Melayu di Sumatera, Samudra Pasai dan Malaka. Sedangkan Fase sejarah kemaritiman pasca masa kemerdekaan menelaah tiga era kepemimpinan yaitu Orde lama (1945-1965), Orde baru (1966-1998) dan Orde reformasi (1998-sekarang). Hubungannya dengan sejarah kota-kota maritim nusantara, kami mengulas kota maritim di pantai utara Jawa, pantai barat dan timur Sumatera. Pada buku seri pertama ini pula, kami mengupas peran perairan Indonesia dalam jalur pelayaran dunia terutama zona komersial di Asia Tenggara meliputi laut Jawa, Laut Flores dan Laut Banda pada rentan abad XIV-XV, kemudian dikupas pula tiga jalur utama dunia. Pada bagian tengah buku seri kesatu ini, kami menyajikan pula perkembangan teknologi kemaritiman yang meliputi perkapalan nusantara dan sistem navigasi tradisional, hal ini penting sebagai material pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Kaitannya dengan Indonesia sebagai negara maritim, sesi ini memberikan gambaran upaya-upaya Indonesia untuk mengembalikan jati diri sebagai negara maritim yang kuat, mengulas potensi dan peran maritim nusantara menuju poros maritim dunia termasuk program-program turunannya. Pada porsi politik maritim Indonesia, penulis mengetengahkan prinsip dasar kemaritiman termasuk zona maritim, kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia serta batas-batas maritim internasional. Buku Seri kesatu ini diakhiri dengan ulasan kebijakan kelautan Indonesia yang mencakup konsep dan inisiasi kebijakan kelautan Indonesia, hambatan yang dihadapi saat implementasi, menakar politik maritim Indonesia dalam dialektika desentralisasi pengelolaan wilayah pesisir.

Daftar Isi PDF
Download PDF

BUKU 2

Sumberdaya Hayati Maritim


book

Buku seri 2 tentang Sumberdaya hayati terdiri dari 8 Bab yang tergabung kedalam 3 kelompok bahasan besar diantaranya Sumberdaya hayati laut, Bioteknologi dan Perikanan berkelanjutan. Kedelapan Bab tersebut meliputi: Sumberdaya hayati laut, Biota laut meliputi mikrobioma, plankton, makroalga, lamun, mangrove, karang, krustasea, moluska, ikan, mamalia, reptilia dan burung laut. Sedangkan ekosistem laut, pesisir, dan pulau-pulau Kecil dan Bioregion mengupas tuntas ekosistem estuaria, pantai, mangrove, terumbu karang, laut Lepas dan laut dalam, serta seri ekoregion yang ada di Indonesia, yang dilengkapi dengan peta dan karakteristik masing-masing ekoregion. Terkait dengan nilai, ancaman dan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut, kami mengupas beberapa contoh ancaman dan konflik sumberdaya laut, termasuk spesies langka, spesies mendekati kepunahan, marine biodiversity hotspot, dan diakhiri dengan ulasan strategi kebijakan pelestarian dan pengelolaan biodiversitas laut. Bagian pertengahan buku seri kedua ini menjelaskan segmen perikanan tangkap berkelanjutan dimana kami memaparkan potensi perikanan tangkap dan pemanfaatannya, bagian ini juga mengupas IUU fishing di Indonesia, sistem logistik ikan nasional dan menyajikan instrumen penting terkait perikanan bertanggungjawab. Masih dalam konteks perikanan berkelanjutan khususnya pada ranah perikanan budidaya, kami menyajikan sistem sustainable aquaculture, arah kebijakan yang ditempuh dan tata kelolanya. Sedangkan pada ranah bioteknologi maritim, penulis mengupas sistem konvensional dan modern hingga contoh bentuk produk komersial khususnya yang diekstrak dari sumberdaya mikroalga dan rumput laut. Pada bagian akhir buku seri kedua ini, kami menjelaskan tentang bioteknologi biru termasuk potensi ekonominya, bagaimana aplikasi dan pengembangannya di Indonesia meliputi biofuel, biodiesel, herbal, kosmetika dan farmasetika.

Daftar Isi PDF
Download PDF

BUKU 3

Sumberdaya Non-hayati Maritim


book

Buku ini terdiri dari 9 Bab, yang dapat dikelompokkan menjadi 5 bahasan klaster besar yaitu Histori-Evolutif kepulauan Indonesia, Oseanografi, Pencemaran, Perubahan iklim dan Kebencanaan. Kesembilan Bab tersebut menjelaskan detil evolusi pembentukan kepulauan Indonesia yang memberikan gambaran jelas tentang permulaan pembentukan kepulauan Indonesia sejak 70 juta tahun silam hingga ke bentuk dan posisinya saat ini, seiring waktu, dinamika geologis selama puluhan juta tahun telah memberikan rona fisiografi wilayah yang unik dan kompleks dan terkadang sulit diakses hingga saat ini. Selain itu, segmen ini mengupas tuntas keanekaragaman sumberdaya non hayati yang terdiri dari ragam sumberdaya mineral, minyak, gas, air tawar, bahan galian C, panas bumi, garam dan sumberdaya arkeologi maritim. Lebih lanjut, penulis mengetengahkan rona bencana laut dan pesisir di tanah air termasuk tsunami, gempa bumi, gelombang badai, banjir dan erosi dan pada bagian akhir mengetengahkan bagaimana mitigasinya. Subsegmen lain mengupas karakteristik laut Indonesia diantaranya batimetri, geomorfologi, evaporasi, kelembaban, angin, gelombang dan interaksi laut dan atmosfir. Pada aspek peran oseanografi untuk pembangunan maritim, kami memberikan penjelas yang fokus pada peran oseanografi tersebut untuk sektor kelautan. Kaitannya dengan perubahan iklim, porsi ini mengupas penyebab dan dampaknya pada sektor kelautan dan perikanan. Sedangkan mitigasi perubahan iklim mengupas seri penguatan kebijakan global, regional dan nasional. Bentuk mitigasi yang diberikan pada bagian ini berupa mitigasi berbasis teknologi dan berbasis ekosistem, kemudian diakhiri dengan penjelasan cara adaptasi kita terhadap perubahan iklim. Pada konteks pencemaran pesisir dan laut, bagian ini mengulas tata kelola wilayah pesisir kita, tipe-tipe pencemaran termasuk sampah laut (marine debris), dinamika dan transportasi polutan, contoh dampak yang ditimbulkan hingga bentuk-bentuk pengelolaan pencemaran perairan.

Daftar Isi PDF
Download PDF

BUKU 4

Sosial Budaya Masyarakat Maritim


book

Buku ini terdiri dari 5 Bab, yang mengupas Sosial budaya nusantara termasuk pengetahuan dan kearifan lokal pada masyarakat pesisir, etnis pendukung budaya maritim diantaranya Orang Sekak, Duano, Madura, Banjar, Mandar, Buton, Bajo, Bugis dan Makassar. Sedangkan bentuk-bentuk budaya maritim pada bagian buku ini menampilkan ragam ritual adat-istiadat seperti Taber laot, Muang Jong, Nadran, Petik laut, Nyepi segara, Bau nyale, Maccera tappareng hingga sistem navigasi, alat tangkap dan alat bantu penangkapan yang dipraktekkan secara turun temurun. Pada konteks Sumberdaya maritim, penulis menelaah ragam kearifan lokal yang telah terbukti membentuk SDM Maritim hingga saat ini, serta peranannya dalam pembangunan sektor maritim. Buku seri keempat ini pula menguraikan seri profesi SDM maritim yang diharapkan dapat menjadi pengkaya khasanah maritime jobs bagi pencari kerja. Bagian akhir dari buku ini, mengupas strategi bagaimana mempersiapkan SDM maritim yang berkualitas, yang menitikberatkan pada analisis beberapa tolak ukur penilaian kualitas SDM, Indeks Pembangunan Manusia, Global Competitiveness Index, Global Innovation Index, penyelenggaraan pendidikan SDM maritim dan strategi pengembangannya.

Daftar Isi PDF
Download PDF

BUKU 5

Industri dan Maritim


book

Buku ini terdiri dari 6 Bab, yang secara kompilatif dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu industri maritim dan performa ekonomi maritim Indonesia. Terkait dengan segmen Industri maritim, penulis mengulas seri perkembangan industri maritim yang dimulai dari Era pelaut Yunani kuno, Era kolonialisme dan Christopher Columbus hingga Era industrialisasi dan minyak bumi. Selain itu, kami juga memaparkan bidang-bidang spesifik terkait dengan aspek industri kemaritiman diantaranya perminyakan lepas pantai, pelayaran, pertahanan dan keamanan. Hubungannya dengan Industri kelautan dan perikanan Indonesia, kami fokus mengkaji kebijakan industri kelautan dan perikanan termasuk kepelabuhanan dan galangan kapal. Kaitannya dengan Wisata bahari, kami menelaah potensi dan ragam ekowisata Indonesia termasuk tangtangannya saat ini dan di masa datang. Buku seri kelima ini ditutup dengan bahasan tentang ekonomi maritim yang menampilkan prinsip-prinsip ekonomi maritim, ulasan terkait kebijakan maritim dan kelautan Indonesia termasuk pengelolaan sumberdayanya, pertahanan, keamanan, tata kelola, kelembagaan, infrastrutur, budaya dan diplomasi maritim untuk mempercepat pembangunan yang berlandaskan semangat Indonesia sebagai poros maritim dunia. Pada segmen klasifikasi sektor ekonomi maritim, kami mengulas peran dan kontribusi sektor maritim termasuk kelautan, perikanan, pelayaran, perkapalan, galangan kapal serta best practice diantaranya contoh terbaik pengelolaan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Singapura. Pada bagian akhir, penulis menganalisis masa depan ekonomi maritim Indonesia berdasarkan sumber-sumber data, isu dan trend pertumbuhan ekonomi baru dan instrumen pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Daftar Isi PDF
Download PDF

KONTAK

Kadarusman Ph.D

Center for Aquatic Diversity, Domestication and Conservation
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN SORONG
Jl. Kapitan Pattimura, Tanjung Kasuari, Kotamadya Sorong, Kode Pos 98401, Provinsi Papua Barat

Telepon: +6281210220725
Email: kadarusman@kkp.go.id
bbmi.polikpsorong.ac.id